PAUD Super5 BKNP Jemaat Laowi telah berdiri sejak tahun 2021. Antusiasme jemaat dan masyarakat terhadap PAUD ini bisa dilihat dari banyaknya orangtua yang mendaftarkan anaknya ke PAUD Super5 ini. Bukan hanya orang tua dari BNKP Jemaat Laowi saja yang mendaftarkan anak mereka ke PAUD Super5 ini, tetapi juga orang tua dari gereja lain, serta masyarakat sekitar.
Saat pertama kali dibuka, PAUD Super5 Jemaat Laowi kedatangan puluhan anak, dan beberapa diantaranya ada anak-anak yang berkebutuhan khusus. Mengurus dan mendidik anak-anak yang berkebutuhan khusus menjadi tantangan tersendiri bagi Megawati Harefa, kepala sekolah PAUD Super5 Jemaat Laowi.
Guru-guru di PAUD Super5 harus lebih cermat dalam menangani dan memahami anak-anak yang berkebutuhan khusus.
“Kami harus bisa menangkap ekspresinya. Kalau dia lapar, haus, bahkan kalau buang air kecil, yang tidak tahu (akan merasa seperti) ‘apa ini?’ Jadi bagaimana kami bisa memahami apa yang mau disampaikannya,” ungkap Mega.
“Tantangan yang kedua adalah bisa tidak kami memberikan keterampilan untuk mereka, mampukah kami dengan umur mereka saat ini,” tambahnya.
Sebagai sebuah PAUD yang baru berdiri, Mega dan tim tentu saja belum memiliki pengalaman untuk mengurus anak-anak berkebutuhan khusus, namun kerinduan yang mereka miliki agar anak-anak ini bisa mendapatkan pendidikan yang sama seperti anak-anak lain membuat mereka tetap menerima anak-anak berkebutuhan khusus dengan tangan terbuka.
Tim Super5 Cahaya Bagi Negeri, hadir membantu guru-guru seperti Mega dan timnya untuk mendidik anak-anak berkebutuhan khusus dengan memberikan berbagai pelatihan.
“Kami telah dilatih untuk berpikir, memahami anak-anak secara umum. Dibalik itu, terselip juga bagaimana anak-anak bisa mampu. Tetapi saya sangat yakin, melalui CBN, dan training Super5 sangat membantu kami untuk menghadapi anak-anak, baik yang normal sehat, dan berkebutuhan khusus,” kata Mega.
Meski tidak banyak perubahan yang signifikan pada anak-anak berkebutuhan khusus, Mega berharap anak-anak ini tidak bersedih karena merasa ditinggalkan oleh teman-teman seusianya yang bisa bermain, belajar, bersukacita bersama-sama.
“Biar mereka (anak berkebutuhan khusus) bisa bersukacita, berbaur, bisa bermain. Paling tidak, dia bisa menyebut nama anak diluar nama-nama yang ada di dalam keluarganya, itu sangat luar biasa. Yang kami harapkan, anak-anak ini bisa berbahagia, punya sukacita, dan bisa bermain dengan teman-teman,” kata Mega.
Dalam akhir kesaksiannya, Mega berpesan kepada rekan-rekan pendidik yang menangani anak-anak usia dini untuk terbuka melayani anak-anak yang berkebutuhan khusus, terutama jika tidak ada sekolah untuk anak berkebutuhan khusus.
Mega yakin bahwa Tuhan Yesus tidak datang hanya untuk orang-orang yang sehat, atau orang yang baik, tetapi juga mereka yang memiliki kekurangan dan kelemahan. Begitupun guru-guru, tidak hanya mendidik anak-anak yang sehat atau normal, tetapi juga anak-anak yang memiliki kekurangan dan kelemahan.
“Dengan adanya PAUD ini, marilah kita berperan untuk membantu meringankan sedikit beban atau penderitaan yang dialami oleh anak-anak berkebutuhan khusus,” tutur Mega.
Mega juga berterimakasih kepada CBN dan mitra CBN yang telah menjadi berkat Tuhan kepada anak-anak di Nias.
“Kami percaya CBN akan menjadi garam, menjadi terang buat seluruh anak-anak di Pulau Nias ini, di Indonesia, dan di seluruh dunia,” tutupnya.
Terimakasih mitra CBN telah mendukung PAUD Super5 sehingga bisa mengubahkan banyak anak-anak yang belum mengenal Kristus, hingga mereka bisa mencintai-Nya. Terus dukung pelayanan CBN agar lebih banyak lagi anak-anak dan desa-desa lain yang bisa mengenal Kristus.