Sejak mendengar Sanggar Belajar Anak CBN (School of Life) akan berdiri di gerejanya di Bandung, Jawa Barat, terbersit dibenak Marlina Lumban Gaol tentang siapa gerangan yang akan mengajar anak-anak di sana.
"Pada waktu itu memang saya tidak merasa layak untuk melayani Tuhan. Mungkin ini jalan Tuhan bagi kami supaya hati saya tidak kosong gitulah ya. Tapi memang menurut saya, aduh Tuhan aku rasanya belum pantas lah ya untuk jadi pelayan Tuhan gitu ya. Keluarga saya aja berantakan gitu ya kan," ucap Marlina.
Namun berkat dorongan dari gembala gereja Marlina akhirnya menerima tawaran menjadi salah satu guru di sana. Dia pun mengabdikan diri dengan pengalaman yang sama sekali belum ada. Hal inilah yang mendesak dia untuk belajar membaca buku, mencari bahan ajar di internet dan Youtube.
Belum lagi latar belakang anak-anak di Sanggar Belajar CBN yang rata-rata berasal dari keluarga dari ekonomi menengah ke bawah, menjadi tantangan tersendiri bagi Marlina untuk mengajar anak melalui online. Seringnya pembelajaran online yang mereka lakukan rasanya tidak maksimal karena keterbatasan ponsel dan juga jaringan internet di daerahnya.
"Latar belakang anak-anak SOL kami memang semuanya ekonominya masih menengah ke bawah. Memang pas pembelajaran saat online itu menurut kami sih kurang maksimal lah ya. Karena memang mereka tidak punya sarananya untuk mengikuti online. Kadang sinyalnya itu tadi kita ngomong apa di sini mereka pun di sana nggak dapat apa-apa. Tidak mendengarkan karena terputus sinyal gitu kan akhirnya pembelajaran itu tidak memuaskan," terangnya.
Di sisi lain, Marlina juag bekerja keras untuk memperbaiki karakter anak-anak yang keras, kasar dan sulit diatur. Dengan kesabaran dan kerja keras Marlina dan guru-guru lainnya, akhirnya transformasi atas anak-anak terlihat jelas.
"Ada anak kelas 2. Dia belum bisa baca. Ya belajar di sekolah itu dia kurang. Kami mengajari dia sampai bisa (baca). Yang kami ajarkan ke mereka setiap harinya selain konten kurikulum sendiri, kami juga memberikan mereka kayak belajar nyanyi. Terus ayat hafalan," jelasnya.
Semua yang Marlina pelajari untuk membekali dirinya mengajar anak-anak di Sanggar Belajar Anak ini rupanya sangat berguna. Dia mengaku bahagia lantaran dia bisa menyaksikan sendiri perubahan yang dialami anak-anak didiknya tersebut. Salah satunya, anak yang sebelumnya tidak berani berdoa kini sudah berani memimpin doa. Bahkan anak-anak sudah berani mengutarakan pendapatnya sendiri.
Marlina bersyukur karena melalui Sanggar Belajar Anak ini, dia bisa menjadi sosok yang berguna bagi orang lain. Dia bahkan rindu bisa dipakai Tuhan untuk selalu menjadi berkat bagi lebih banyak orang.
"Biarlah kehendak Tuhan yang terjadi. Tuhan memampukan saya sampai di tiba di titik ini pun, itu semua karena Tuhan dan saya pun ingin SOL ini berlanjut terus, sampai semampu saya bisa mengajar di sini." pungkasnya.
Mari dukung pelayanan CBN untuk memuridkan generasi melalui program pendidikan yang terus kami kerjakan di berbagai daerah di Indonesia. Kontribusi Anda juga secara langsung akan menjadi saluran berkat bagi para guru yang telah mendedikasikan dirinya untuk melayani generasi anak di daerahnya.