Tahun 2017 adalah kali pertama bagi seorang Frezal Masang melakukan pelayanan anak. Melihat kondisi anak-anak Papua yang cukup memprihatinkan, menggerakan hati Freza untuk melayani anak-anak Papua.
“Badan mereka penuh dengan luka, berbagai luka dari penyakit kulit sampai luka yang lain. Kondisi kebersihan tubuh mereka juga kurang baik, kondisi pendidikan mereka yang kurang baik juga, karakter anak-anak yang masih kecil tapi sudah kasar,” ungkap Frezal mengingat kondisi anak-anak Papua saat ditemuinya pertama kali.
Banyaknya anak-anak yang dibimbing membuat Freza dan rekan-rekannya untuk membuat asrama agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Tantangan yang dialami tentu tidak mudah. Terkadang Frezal merasakan dilema, apakah ia mampu untuk terus berjuang atau menyerah dengan kondisi yang dihadapi.
“Dilema tentu ada. Dengan keadaan yang mengorbankan waktu untuk menolong mereka tetapi tidak direspon, atau diterima dengan baik, tidak dihargai. Ada juga anak-anak yang susah sekali untuk mengikuti aturan,” ungkap Freza dalam kesaksian 23 guru.
Sampai akhirnya Sanggar Belajar Anak CBN bersinergi dengan gereja Frezal, dan memperlengkapi anak-anak berkembang secara holistik di dengan memenuhi kebutuhan mereka baik secara akademik maupun spiritual.
Frezal mengaku, hadirnya Sanggar Belajar Anak CBN di Papua sangat membantu anak-anak belajar firman Tuhan. Bukan hanya anak-anak, tetapi para guru juga ikut terbantu dalam mengajar anak-anak.
Hasilnya, anak-anak yang dididik di Sanggar Belajar pun semakin berkembang, termasuk dengan Frezal.
Bermodalkan modul-modul dari Sanggar Belajar, Frezal dengan kreativitasnya membuat mobile school ke pedalaman Papua demi memberikan pendidikan bagi anak-anak yang berada di pedalaman atau anak-anak yang mengalami kesulitan untuk datang ke Sanggar Belajar.
“Saya antisipasi untuk menolong anak-anak yang ada di mobile school itu dengan melakukan kegiatan belajar satu hari di hari sabtu. Saya datang langsung ke tempat mereka dan kita memanfaatkan alam yang ada yang bisa (digunakan) sebagai tempat untuk belajar,” kata Frezal.
Dalam satu pertemuan mobile school dihadiri sebanyak dua puluh hingga tiga puluh anak.
“Saya berterimakasih dan bersyukur SOL (Sanggar Belajar) memiliki hati bagi generasi anak. Saya berharap (pelayanan) ini akan terus menjadi satu hal yang terikat dalam hati untuk terus mengembangkan pelayanan anak ini di seluruh Indonesia, bahkan dimanapun anak-anak bisa dijangkau untuk ditolong,” tutur Frezal.
Yohanes 13: 34 berkata, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.”
Inilah firman yang dipegang oleh Frezal dalam pelayanannya.
Sanggar Belajar Anak CBN tidak akan bisa berjalan dan bertahan hingga saat ini apabila tidak ada dukungan dari Mitra CBN yang telah menabur dalam pelayanan pemuridan ini. Teruslah ulurkan tangan Anda untuk menolong anak-anak mengenal Tuhan lebih jauh dan sebarkan Injil ke seluruh Indonesia bersama CBN.
Jika saat ini Anda belum menjadi mitra CBN, tidak perlu khawatir karena pelayanan Superbook masih akan terus menjangkau lebih banyak jiwa lagi. Jadilah mitra CBN sekarang juga, daftarkan diri Anda hari ini pada bagian Home Page ini.