Saat masih anak-anak, Eka Marita tidak bisa menerima fakta bahwa dirinya terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. Penolakannya terhadap kondisi keluarganya membuat Eka tumbuh menjadi anak yang suka membuat masalah. Namun kehidupannya berubah saat Eka berusia 6 SD.
Saat itu, Eka yang sedang beribadah di gereja MDC Bogor, menyadari bahwa hidupnya berharga, dan mengalami mujizat yang ia ingat sebagai mukjizat pertama. Awalnya Eka sangat membenci anak-anak, tetapi saat itu juga Tuhan mengubahkan hati Eka dan membuatnya terjun ke dalam pelayanan anak.
Setelah melayani selama bertahun-tahun, Eka dan gerejanya mengalami tantangan lantaran pandemi. Mereka berpikir bahwa bagaimanapun juga, anak-anak tetap harus dimuridkan.
“Kalau kita tidak muridkan dengan Firman Tuhan, mereka akan dimuridkan dengan media yang kita tidak tahu seperti apa kontennya, mereka dimuridkan dengan game-game yang mereka mainkan,” ungkap Eka.
Akhirnya setelah mengadakan pertemuan dan hikmat Tuhan, Eka dan pengurus sekolah minggunya membuat ibadah sekolah minggu secara live di Instagram. Dengan segala keterbatasan, ibadah live di Instagram tetap berlanjut dengan kerinduan mereka untuk memuridkan anak-anak.
Seiring berjalannya waktu, sekolah minggu MDC Bogor beralih ke youtube dan menggunakan kurikulum dari Superbook Indonesia. Dengan video-video dan materi yang telah disiapkan, membuat pengurus gereja MDC sangat terbantu untuk mengadakan sekolah minggu online.
“Jadi ketika kita laksanakan ibadah lewat online, itu sangat terbantu karena firman Tuhan yang disampaikan oleh kurikulum Superbook dalam bentuk video. Dan kami bisa play (putar) itu di zoom,” kata Eka.
Sayangnya ibadah online gereja MDC mengalami tantangan lagi lantaran regulasi pembatasan penayangan materi diluar pemilik asli oleh pihak Instagram dan Youtube.
Akhirnya, para pengurus sekolah minggu gereja MDC melakukan reka ulang adegan agar bisa ditonton oleh anak-anak sekolah minggu.
“Karena waktu itu kami tayangkan dilarang, karena kan itu di publish ya kak. Tapi kami tetap pakai panduan Superbook itu, tetep pakai kisah-kisahnya, super ayat kreativitasnya kita pakai. Tapi, mau nggak mau kami jadi berkreasi. Harus seperti apa,” cerita Eka.
“Kita mulai bikinlah dekorasinya, kita bikin drama-dramanya. Yang kami lakukan kepada anak-anak, selesai mereka ibadah online, mereka harus segera ambil video super ayat. Nah mereka hafalkan super ayat, mamanya ambil videonya dan dikirim lah ke kami,” lanjut Eka.
Super ayat dan kreativitas yang anak-anak sekolah minggu MDC buat, diunggah ke Instagram sekolah minggu MDC.
Ibadah online ini memperlihatkan dampaknya dengan jelas. Menurut Eka, anak-anak yang mengikuti sekolah minggu MDC menjadi anak-anak yang setia mengikuti ibadah, anak-anak lebih semangat saat beribadah, orang tua menjadi lebih peduli kepada anaknya untuk mengingatkan ibadah.
“Saya ucapkan terimakasih kepada kakak-kakak guru sekolah minggu yang sudah membimbing anak saya, Key. Selama masa pandemi ini, dia lebih banyak dirubahkan dalam segi karakternya. Terus saya juga mengucapkan terima kasih untuk tim Superbook,” kata salah satu orang tua dari anak sekolah minggu gereja MDC Bogor.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Mitra CBN yang sudah mau menabur buat pelayanan anak sehingga kami gereja-gereja Tuhan yang konsen untuk memuridkan anak-anak, kami bisa terbantu dengan adanya superbook. Tuhan Yesus memberkati,” tutur Eka.
Terimakasih mitra CBN atas taburan Anda, banyak anak-anak dan orangtua yang diubahkan menjadi pribadi yang mau taat akan Firman Tuhan. Teruslah ulurkan tangan Anda untuk menolong anak-anak mengenal Tuhan lebih jauh dan sebarkan Injil ke seluruh Indonesia bersama CBN.
Jika saat ini Anda belum menjadi mitra CBN, tidak perlu khawatir karena pelayanan Superbook masih akan terus menjangkau lebih banyak jiwa lagi. Jadilah mitra CBN sekarang juga, daftarkan diri Anda hari ini pada bagian Home Page ini.