Awal pernikahan menjadi sesuatu yang begitu membahagiakan. Begitulah awal mula perjalanan pernikahan Reslie Lauw dan Tino Widjaja.
Di mata sang suami, Reslie adalah tipe wanita yang dia idam-idamkan. Selain rajin, Reslie juga dianggap sebagai wanita yang pintar mencari uang. Nilai inilah yang membuat Reslie begitu diinginkan oleh Tino.
Suami Mulai Berubah
Pernikahan memang tak lepas dari konflik dan beragam tantangannya. Ada saja masalah yang muncul bahkan saat hal-hal yang diinginkan tercapai.
Dan ternyata, di tengah perjalanan pernikahan mereka muncul masalah yang membuat Tino berubah. Perubahan itu bisa dirasakan Reslie dengan jelas.
“Suatu hari saya melihat perubahan pada suami saya. Pertamanya dia ke ahli gizi. Sepertinya dia ingin melangsingkan. Terus dia lebih rapih, lebih bersih, lebih necis. Terus, parfumnya juga. Dari gerak-geriknya, dia beda banget,” ungkapnya.
Naluri seorang istri memang gak pernah salah. Perubahan yang dialami Tino rupanya ada sebabnya.
Selingkuh Dengan Wanita Lain
Sejak merasakan suami berubah, Reslie mengaku tak begitu menghiraukan. Karena rasa percayanya kepada Tino sangat besar. Dia yakin jika suaminya itu gak mungkin menghianatinya.
Tapi siapa sangka, Tino dengan jujur menuturkan bahwa perubahannya kala itu adalah karena wanita.
Dia mengkhianati Reslie dengan menjalin hubungan gelap bersama seorang rekan kerjanya. Awalnya, hubungan mereka memang hanya sebatas teman. Tapi setelah menjalaninya, dia dan wanita itu malah semakin dekat dan lebih intim.
“Pertama-tama sebatas teman, tapi lama-lama semakin jauh hubungannya,” Tino mengakui.
Perselingkuhan yang dilakukan Tino rupanya bukan tanpa sebab. Dia lari dari rumah dan mencari kesenangan di luar karena mengaku tak tahan dengan sikap sang istri. Sebagai suami, Tino merasa muak dengan sikap dominan Reslie, kebiasaannya yang terlalu cerewet setiap hari dan bahkan tak jarang mendikte dirinya.
Mulai merasa nyaman dengan wanita selingkuhannya, Tino pun memutuskan untuk memilih meninggalkan Reslie.
Suami Tinggalkan Rumah
“Di situ hati saya hancur. Saya bertanya apa salah saya. Sampai dia gak mau lagi sama saya. Tapi dia gak bisa kasih alasan sama saya. Begitu saya dengar dia sudah tidak mau lagi sama saya. Saya sudah minta maaf, saya sudah berbicara dan saya sudah menjatuhkan harga diri saya, sampai memohon sama dia ‘Jangan tinggalkan saya’. Tapi ternyata dia malah mengemas bajunya. Dia bawa satu tas kecil, dia pergi. Setelah itu, saya gak tahu kabar beritanya,” tutur Reslie.
Saat itu, hati Reslie benar-benar hancur. Dia merasa apa yang dialami benar-benar tidak adil. Tuhan seperti tak menyayangi dia dan benar-benar meninggalkannya sendirian.
Selama tiga bulan sejak kepergian Tino, hidup Reslie hanya dipenuhi oleh tangisan. Tak ada harapan bahkan semangat untuk menjalani hidupnya seperti biasa.
Namun di tengah kerapuhan hatinya, Reslie masih tetap berseru kepada Tuhan. Dia memilih untuk tetap percaya pada janji-janji-Nya.
“Tuhan saya pegang janjimu, apa yang Tuhan telah persatukan tidak dapat dipisahkan manusia. Saya pegang janji Tuhan. Kalau saya boleh alami, Tuhan juga yang kasih jalan keluar. Dan Tuhan janji saya akan keluar sebagai pemenang,” ucap Reslie dalam doa-doanya.
Tino Menyesal dan Kembali
Hampir lima tahun berlalu setelah kepergian Tino bersama wanita selingkuhannya, Reslie masih tetap menunggu. Meskipun terasa sakit, namun dia tetap menaruh harapannya kepada Tuhan.
Berbeda dengan suaminya, hubungan barunya memang dipenuhi kebahagiaan di awal. Tapi seiring berjalannya waktu, dia baru menyadari bahwa wanita pilihannya itu malah bersikap lebih buruk dari Reslie.
Merasa tak lagi tahan menjalani hubungan itu, Tino memilih untuk mencari solusi dari seorang teman. Tapi betapa luar biasanya campur tangan Tuhan. Bukannya mendapatkan solusi dari manusia, Tuhan malah menyadarkannya atas segala kesalahannya.
“Pada proses ini saya sempat ke rumah teman saya dan disaat itu saya ngelihat anaknya teman saya seusia dengan anak saya perempuan yang kedua. Dia lari peluk papanya sembari teriak ‘Papa aku sayang kamu’. Di saat itulah saya nangis..Malamnya saya berdoa kepada Tuhan. Saya bilang saya minta maaf kepada Tuhan, apa yang telah saya perbuat yang dimana saya telah menyia-nyiakan anak saya dan istri saya,” terang Tino.
Keesokan paginya, Tino pun memberanikan diri untuk menghubungi Reslie.
Itu adalah komunikasi yang pertama kali antara Reslie dan Tino sejak berpisah. Dengan respon yang benar, Reslie pun memilih untuk menerima kembali suaminya.
“Secara manusia memang berat. Secara manusia, saya pasti tinggalkan atau bunuh diri, pulang ke rumah orangtua, atau mungkin juga menikah lagi. Tapi puji Tuhan, Tuhan kasih saya hikmat. Saya boleh bertahan, saya boleh membesarkan anak saya. Jadi pas suami saya pulang, kita bisa mulai lagi dari awal,” ungkapnya.
Sebagai wanita yang dikhianati dan ditinggalkan, Reslie berhak untuk marah dan menolak Tino. Tapi keteguhan hatinya untuk memegang janji suci pernikahan ‘sehidup semati’ membawa Reslie kepada kemenangan. Dia percaya bahwa dibalik pengampunan, ada pemulihan yang Tuhan sediakan.